Terjemah dan Penjelasan Syarah Nadhom Maqsud Fasal Huruf ‘Illat dan Hukumnya

فَصْلٌ: فِى حُرُوْفِ اْلعِّلَةِ وَاَحْكَامِهَا (Fasal Huruf-Huruf Illat dan Hukumnya)
Terjemah dan Penjelasan Syarah Nadhom Maqsud Fasal Huruf 'Illat dan Hukum-Hukumnya.

PEDIANUSANTARA.com – Berikut ini terjemah dan penjelasan syarah nadhom maqsud fasal huruf ‘illat dan hukum-hukumnya (فَصْلٌ: فِى حُرُوْفِ اْلعِّلَةِ وَاَحْكَامِهَا). Penjelasan ini merupakan lanjutan dari fasal sebelumnya yakni tentang faidah-faidah (فَصْلٌ: فِي الْفَوَائِدِ).

Bacaan Lainnya

فَصْلٌ: فِى حُرُوْفِ اْلعِّلَةِ وَاَحْكَامِهَا
(Fasal Huruf-Huruf Illat dan Hukum-Hukumnya)

والمَـدِّ ثُمَّ اللِـيْنِ وَ الــزِّيَـادَةِ¤حُرُوْفُ وَاي هِيَ حُرُوفُ العِلَّةِ
Terjemah:
Adapun huruf-huruf yang terdapat pada lafadz واى (waw, alif, ya’) itu disebut dengan huruf ‘illat (علّة), huruf mad (مد), huruf lein (لين) atau huruf ziyadah (زيادة).

Penjelasan Syarah:
Menurut Ahli Shorof, huruf-huruf yang terdapat pada lafadz واى (waw, alif, ya’) itu disebut sebagai:

  • Huruf ‘illat (علّة)
    Huruf ‘illat artinya huruf penyakit, dinamakan demikian karena huruf tersebut banyak yang berubah dari aslinya, adakalanya dibuang, ditambah dan diganti. Hal itu layaknya seperti penyakit kadang sembuh, kadang bertambah parah dan kadang pula berganti ke penyakit lain.
  • Huruf Mad (مد)
    Huruf mad arti huruf panjang. Maksudnya huruf-huruf tersebut suaranya memanjang apabila diucapkan yakni dengan syarat huruf-huruf tersebut mati dan harakat huruf sebelumnya itu sesuai dengannya (fathah diikuti alif, dhommah diikuti wawu, dan kasrah diikuti ya’).
  • Huruf Lein (لين)
    Huruf lein artinya huruf lunak. Dinamakan lein apabila terdapat sebagian huruf أ,و,ي (alif, wawu,ya’) baik yang berupa wawu sukun atau yaa’ sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat fathah. Oleh karena itu, setiap huruf mad dapat pula disebut dengan huruf lein, namun huruf lein belum tentu huruf mad.
  • Huruf Ziyadah (زيادة)
    huruf ziyadah artinya huruf tambahan. Dalam ilmu shorof, huruf tambahan berjumlah 10 namun, yang paling sering digunakan ada 3 yaitu alif, wawu dan ya.

Bina’ Mitsal

فَسَمِّ مُـعْـتَلاًّ مِـثَالاً كَوَضَـحْ¤وَإِنْ يَكُنْ بِبَعْضِهَا الْمَاضِي افْتَتَحْ
Terjemah:
Dan jika ada fi’il madhi yang diawali oleh sebagian huruf واى maka, namakanlah dengan bina’ mu’tal yakni bina mitsal seperti lafadz وَضَحَ.


Penjelasan Syarah:
Setiap fi’il madhi yang huruf pertamanya (fa’ fi’il) berupa salah satu huruf واى, maka dinamakan dengan bina’ mu’tal karena terdapat huruf ‘illat di fa’ fi’ilnya.

Selain itu, ia juga dinamakan dengan bina’ mitsal dengan ketentuan-ketentuan berikut ini:

  • Jika fa’ fi’ilnya berupa wawu maka dinamakan dengan bina’ mitsal wawi.
    Contohnya: وَعَدَ (berjanji)
  • Jika fa’ fi’ilnya berupa ya’ maka dinamakan dengan bina mitsal ya’i.
    Contohnya: يَسَرَ (mudah)

Keteranga: Bina’ mitsal wawi dan ya’i terdapat disemua bab kecuali bab فَعَلَ – يَفْعُلُ.

Bina’ Ajwaf dan Bina’ Naqis

بِـهِ وَ إِنْ بِجَوْفِـه ِ اجْـوَفَا عُـلِمْ¤وَنَاقِصَاً قُلْ كَـغَزَا إِنِ اخْتُـتِمْ
Terjemah:
Dan katakanlah bina’ naqis seperti lafadz غَزَا, ketika fiil madhi tersebut diakhiri dengan huruf واى dan apabila berada ditengah maka diketahui (dinamakan) bina’ ajwaf.

Penjelasan Syarah:
Bait ini menerangkan tentang bina’ Ajwaf dan bina’ Naqis.

  • Bina’ Ajwaf
    Yaitu kalimat yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ‘illat. Dinamakan bina’ ajwaf karena tengahnya kosong dari huruf shohih.
    Contohnya:
    فَعَلَ (melakukan)
    نَصَرَ (menolong)

    Bina’ ajwaf dibagi menjadi 2 bagian:
    1). Ajwaf wawi, yaitu ketika huruf tengahnya berupa huruf wawu.
    Contohnya:
    صَانَ asalnya صَوَنَ (menjaga)
    Adapun bina’ ajwaf wawi terdapat di bab فَعَلَ – يَفْعُلُ dan فَعِلَ – يَفْعَلُ.

    2). Ajwaf ya’i, yaitu ketika huruf tengahnya berupa huruf ya’.
    Contohnya:
    سَارَ asalnya سَيَرَ (berjalan kaki)
    Adapun bina’ ajwaf wawi ini terdapat di bab فَعَلَ – يَفْعِلُ dan فَعِلَ – يَفْعَلُ.
  • Bina’ Naqis
    Secara bahasa Naqis berarti kurang. Sedangkan secara istilah ialah kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf ‘illat. Dinamakan bina’ naqis karena huruf akhirnya berkurang pada saat waktu jazam.
    Contohnya:
    لَمْ يَغْزُ asalnya يَغْزُوْ (pembuangan huruf wawu)
    لَمْ يَرْمِ asalnya يَرْمِيْ (pembuangan huruf ya’)
    لَمْ يَخْشَ asalnya يَخْشَى (pembuangan huruf alif)

    Bina’ Naqis dibagi menjadi dua bagian:
    1). Naqis wawi, yaitu ketika huruf akhirnya berupa wawu. Contohnya, غَزَا asalnya غَزَوَ.
    Adapun bina’ naqis wawi terdapat di bab فَعَلَ – يَفْعُلُ ,فَعَلَ – يَفْعَلُ ,فَعِلَ – يَفْعَلُ dan فَعُلَ – يَفْعُلُ.

    2). Naqis ya’i, yaitu ketika huruf akhirnya berupa ya’. Contohnya, رَمَى asalnya رَمَيَ.
    Adapun bina’ naqis ya’i terdapat di bab فَعَلَ – يَفْعَلُ ,فَعَلَ – يَفْعِلُ dan فَعِلَ – يَفْعَلُ.

Bina’ Lafif Maqrun

عَـيْنٌ لَهُ مِنْهَا كَـلاَمٍ تَسْـتَـبِنْ¤وَبِلَفِيْفٍ ذِي اقْـتِرَانٍ سَمِّ إِنْ
Terjemah:
Dan namakanlah dengan bina’ lafif maqrun apabila fi’il madhi tersebut ‘ain fi’ilnya terdiri dari sebagian huruf واى seperti lam fi’ilnya.


Penjelasan Syarah:
Bait ini membahas tentang bina’ lafif maqrun, adapun pengertian dari bina’ lafif maqrun adalah setiap kalimat yang ‘ain dan lam fi’ilnya berupa huruf ‘illat.

Dinamakan bina’ lafif maqrun karena berkumpulnya dua huruf ‘illat dan bergandengan dalam satu kalimat fi’il. Dan bina’ lafif maqrun ini terdapat pada bab فَعَلَ – يَفْعِلُ dan فَعِلَ – يَفْعَلُ.
Contohnya:
شَوَى (memanggang)
قَوِيَ (menjadi lebih kuat)

Bina’ Lafif Mafruq

فَـذُو افْـتِـرَاقٍ كَـوَفَى الغُلاَمُ¤وَإِنْ تَـكُنْ فَـاءٌ لَهُ وَ لاَمُ
Terjemah:
Dan ketika huruf واى itu berada di fa’ dan lam fi’ilnya fiil madli, maka dinamakan dengan bina’ lafif mafruq, seperti وَفَى الْغُلاَمُ (anak itu menepati janji).


Penjelasan Syarah:
Bait ini menerangkan tentang bina’ lafif mafruq, adapun pengertian dari bina’ lafif mafruq adalah kalimat yang fa’ dan lam fi’ilnya berupa huruf ‘illat.
Dinamakan dengan bina’ lafif mafruq karena berkumpulnya dua huruf ‘illat, namun terpisah oleh huruf yang shohih. Dan bina’ lafif mafruq ini terdapat di bab فَعِلَ – يَفْعَلُ ,فَعَلَ – يَفْعِلُ dan فَعِلَ – يَفْعِلُ.
Contohnya:
وَقَى (memelihara,)
وَفَى (menyediakan)
وَلِيَ (mengurus)

Bina’ Mudho’af

فَكُفَّ قُـلْ وَسَمِّهِ المُـضَـاعَـفَا¤وَادْغِمْ لِمِثْلَي نَحْوُ يَازَيْدُ اكْفُفَا
Terjemah:
Idghomkanlah pad dua huruf yang sama yang seperti lafadz يَا زَيْدُ اكْفُفَا maka menjadi كُفَّ dan namakanlah bina mudhoaf.

Penjelasan Syarah:
Bina’ mudhoaf adalah setiap kalimat yang ‘ain dan lam fi’ilnya berupa huruf yang sama. Contohnya, مَدَّ ,كَفَّ dan huruf yang pertama harus di-idghomkan pada huruf yang kedua untuk menghindari beratnya pengucapan menurut orang Arab.

Dinamakan dengan bina’ mudhoaf (double) karena berkumpulnya dua huruf yang sama dalam satu kalimat fi’il. Dan bina’ mudhoaf ini terdapat pada bab فَعَلَ – يَفْعُلُ dan فَعَلَ – يَفْعِلُ dan فَعِلَ – يَفْعَلُ.

Bina’ Mahmuz

نَحْـوُ قَـرَا سَـأَلَ قَـبْلَ مَاأَفَـلْ¤مَهْمُوزٌ الَّذِي عَلَى الهَمْزِ اشْتَمَلْ
Terjemah:
Bina’ mahmuz adalah kalimat yang mengandung huruf hamzah. Seperti أَفَلَ ,سَأَلَ ,قَرَأَ.

Penjelasan Syarah:
Pengertian bina’ mahmuz adalah setiap kalimat yang salah satu hurufnya aslinya berupa huruf hamzah.
Bina’ mahmuz dibagi menjadi 3 bagian:

  1. Mahmuz fa’, yakni apabila huruf hamzahnya berada di fa’ fi’il.
    Contohnya: أَفَلَ (pudar)
    Dan bina’ mahmuz fa’ ini terdapat pada bab فَعَلَ يَفْعُلُ atau فَعَلَ يَفْعِلُ atau فَعِلَ يَفْعَلُ atau فَعُلَ يَفْعُلُ
  2. Mahmuz ‘ain, yakni apabila huruf hamzahnya berada di ‘ain fi’il.
    Contohnya: سَأَلَ (bertanya)
    Dan bina’ mahmuz ‘ain terdapat di bab فَعَلَ يَفْعِلُ atau فَعَلَ يَفْعَلُ atau فَعِلَ يَفْعَلُ atau فَعُلَ يَفْعُلُ.
  3. Mahmuz lam, yakni apabila huruf hamzahnya berada di lam fi’il.
    Contohnya: قَرَأَ (membaca)
    Dan bina’ mahmuz lam ini terdapat di bab فَعَلَ يَفْعِلُ atau فَعَلَ يَفْعَلُ atau فَعِلَ يَفْعَلُ atau فَعُلَ يَفْعُلُ.

Bina’ Shohih

كَـاغْفِـرْ لَـنَا رَبِّي كَمَنَ لَهُ غُفِرْ¤ثُمَّ الصَّحِيْحُ مَا عَدَا الَّذِي ذُكِرْ
Terjemah:
Kemudian bina’ shohih yakni bina’ yang selain bina’-bina’ yang telah tersebut. Seperti اِغْفِرْ لَنَا رَبِّي كَمَنْ لَهُ غُفِرَ

Penjelasan Syarah:
Selain bina’ yang telah disebut diatas (yakni bina’ mitsal, bina’ ajwaf, bina’ naqis, bina’ lafif, bina’ mudhoaf, dan bina’ mahmuz) maka itu dinamakan dengan bina’ shohih.

Bina’ shohih adalah setiap kalimat yang mana fa’, ‘ain, dan lam fi’ilnya tidak berupa hamzah dan tidak berupa huruf ‘illat serta ‘ain dan lam fi’il hurufnya tidak sama. Dan bina’ shohih ini terdapat di semua bab.
Contohnya:
نَصَرَ (menolong)
ضَرَبَ (memukul)
عَلِمَ (mengetahui)

Demikianlah penjelasan tentang terjemah dan penjelasan syarah nadhom maqsud fasal huruf ‘illat dan hukumnya. Wallahu a’lam.

Berlangganan Update Artikel Terbaru di Telegram dan Google Berita.

Pos terkait