PEDIANUSANTARA.com – Alif (ا) adalah salah satu huruf hijaiyyah yang paling sering digunakan dalam bahasa Arab. Huruf alif memiliki beberapa macam dan fungsi yang berbeda-beda. Nah, pada artikel ini, kami akan membahas tentang 4 macam fungsi alif dalam bahasa Arab beserta contohnya.
Macam-Macam Fungsi Alif Dalam Bahasa Arab
Dalam kitab al-Mu’jam al-Mufassol fi al-I’rab dijelaskan bahwa alif memiliki beberapa fungsi ialah sebagai berikut:
1). Sebagai Dhomir Muttasil Mahal Rofa’
Yaitu dhomir yang bersambung dengan kalimat fi’il mudhore’. Hukumnya mabni sukun serta menggunakan i’rab mahal rofa’, seperti contoh dibawah ini:
اَلْمُعَلِّمَانِ يُدَرِّبَانِ التَّلاَمِيْذَ
(Dua orang guru melatih para siswa)
Adapun i’rab dari kalimat diatas yaitu:
- (اَلْمُعَلِّمَانِ): Dibaca rofa’ karena menjadi mubtada’, tanda rofa’nya menggunakan alif karena berupa isim tasniyyah atau isim mutsanna.
- (يُدَرِّبَانِ): Fi’il mudhori’, dibaca rofa’ karena tidak ada ‘amil nashob dan ‘amil jazam, tanda rofa’ menggunakan tetap-nya nun (ثُبُوْتُ النُّوْنِ) karena berupa af’aalul khomsah.
- (ا): Dhomir muttasil, hukumnya mabni sukun, mahal rofa’ karena sebagai fa’il.
- (Jumlah lafadz يُدَرِّبَانِ): Mahal rofa’ karena sebagai khobar dari lafadz اَلْمُعَلِّمَانِ.
2). Sebagai Tanda Rofa’nya Isim Tasniyah (Mutsanna)
Yaitu alif yang berfungsi sebagai tanda atau alamat rofa’nya isim tasniyah atau mutsanna.
Contohnya:
اَلْوَالِدَانِ يُقْطِفَانِ الْعِنَبَ
(Dua orang tua memetik anggur)
Adapun i’rab dari kalimat diatas yaitu:
- (اَلْوَالِدَانِ): Dibaca rofa’ karena menjadi mubtada’, tanda rofa’nya menggunakan alif karena berupa isim tasniyah atau isim mutsanna.
- (يُقْطِفَانِ): Fi’il mudhori’, dibaca rofa’ karena tidak ada ‘amil nashob dan ‘amil jazam, tanda rofa’ menggunakan tetap-nya nun (ثُبُوْتُ النُّوْنِ) karena berupa af’aalul khomsah.
- (ا): Dhomir muttasil, hukumnya mabni sukun, mahal rofa’ karena sebagai fa’il.
- (Jumlah lafadz يُقْطِفَانِ): Mahal rofa’ karena sebagai khobar dari lafadz اَلْوَالِدَانِ.
3). Sebagai Tanda Nashobnya Asma’us Sittah
Yaitu sebagai tanda atau alamat nashob-nya asma’ussittah.
Contohnya:
شَاهَدْتُ اَبَاكَ
(Saya melihat ayahmu)
Adapun i’rab dari kalimat diatas yaitu:
- (شَاهَدْتُ): Fi’il madhi, hukumnya mabni sukun karena bertemu dengan dhomir rofa’ mutaharrik (تُ).
- (اَبَاكَ): Dibaca nashob karena menjadi maful bih, tanda nasobnya menggunkan alif karena berupa asma’us sittah.
- (Alif pada اَبَاكَ): adalah sebagai tanda nasab.
4). Sebagai Huruf yang Tidak Bisa Dii’robi
a). Alif Isyba’
Yaitu huruf alif yang berfungsi untuk memenuhi kalimat yang dibaca fathah saat darurat syi’ir, dan alif ini disebut juga dengan alif Itlaq. Seperti contoh pada sya’ir dibawah ini:
وَنُكْرِمُ جَارَنَا مَا دَامَ فِيْنَا ¤ وَنُتْبِعُهُ الْكَرَامَةَ حَيْثُ مَالاَ
(Dan kami menghormati tetangga kami selama ia bersama kami, dan kami mengikutinya dengan kehormatan ke mana pun ia pergi)
Adapun i’rab dari lafadz diatas yaitu:
- (مَالاَ): Fi’il madhi, hukumnya mabni fathah, alifnya dinamakan huruf Itlaq laa mahallalahu minal i’rab.
b). Badal dari Nun Taukid
Yaitu alif yang berfungsi sebagai ganti dari nun taukid. Seperti contoh pada surat yusuf ayat 23:
وَلَيَكُونًا مِنَ الصَّاغِرِينَ
Adapun i’rab dari lafadz di atas yaitu:
- (وَلَيَكُوْنًا): Alif pada lafadz na (نًا) merupakan alif sebagai ganti dari nun taukid khofifah (ringan) yang sebenarnya bisa ditulis layakunan (لَيَكُوْنَنْ).
c). Alif Fariqoh
Yaitu alif yang berfungsi sebagai pembeda antara wawu jama’ yang bersambung dengan fi’il madhi seperti (جَلَسُوْا، شَرَبُوا) atau fi’il mudhore’ yang dibaca nashob seperti (لَنْ يَذْهَبُوا،), atau fi’il mudhore’ yang dibaca jazam seperti (لَمْ يَدْرِسُوْا), atau fi’il ‘amar seperti (جَاهِدُوا فِي سَبِيْلِ اللهِ) dengan wawu jama’ yang berada pada jama’ mudzakkar salim seperti (مُعَلِّمُو الْمَدْرَسَةِ), atau wawu pada asmaus sittah ketika tingkah rofa’ seperti (أَبُوْكَ), atau wawu ‘illat pada fi’il mudhore’ mu’tal akhir seperti (يَدْنُوْ), atau wawu yang terdapat pada lafadz (أُوْلُوْ) sekaligus menjadi mudhof seperti (جَاءَ أُوْلُو الْأَمْرِ).
d). Alif Nudbah
Yaitu alif yang berfungsi sebagai ratapan atau keluhan. Maksudnya memanggil seseorang atau sesuatu yang ditangisi karena merasa kehilangan.
Contohnya:
وَا زَيْدَاه
(ooh Zaid)
وَا ظَهْرَاهُ
(ooh punggungku!)
Adapun i’rab dari lafadz diatas yaitu:
- Alif pada lafadz وَا itu dinamakan alif nudbah.
e). Alif Nida’
Yaitu alif yang berada pada sesuatu yang dipanggil.
Contohnya:
يَا أَبَتَا
(Wahai ayahku)
Adapun alif yang terdapat lafadz أَبَتَا disebut dengan alif nida’.
f). Alif Ta’nis Maqsurah dan Mamdudah
Yaitu alif yang terdapat pada lafadz فَعْلَى (alif ta’nis maqsurah) dan lafadz صَحْرَاءُ (alif ta’nis mamdudah).
g). Berada Setelah Kalimat Isim yang Ditanwin dan Dibaca Nashob.
Contohnya:
شَاهَدْتُ سَمِيْرًا
(Saya melihat Samir)
Demikianlah uraian tentang 4 macam fungsi alif dalam bahasa Arab beserta contohnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang bahasa Arab. Wallahu a’lam.
Berlangganan Update Artikel Terbaru di Telegram dan Google Berita.
Refrensi:
– Kitab Mu’jam al-Mufasshol Fi al-I’rab, hal. 8