Kata Kata Mutiara Dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik

PEDIANUSANTARA.comNadhom Alfiyah Ibnu Malik merupakan salah satu kitab klasik yang membahas ilmu nahwu dan shorof, yakni ilmu tata bahasa Arab. Kitab ini ditulis oleh seorang ulama besar yang bernama Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik Al Andalusy atau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Malik.

Bacaan Lainnya

Kitab ini berbentuk nadhom atau syair, yang terdiri dari 1.002 bait, yang masing-masing mengandung kaidah-kaidah ilmu nahwu dan shorof.

Kitab Nadhom Alfiyah Ibnu Malik sangat populer di kalangan para santri dan pecinta ilmu bahasa Arab. Kitab ini menjadi salah satu kitab yang wajib dipelajari dan dihafal di berbagai pesantren. Selain itu, kitab ini juga memiliki banyak syarah. Misalnya kitab Hasyiyah Khudhori, Hasyiyah Ibnu Hambdun dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 5 Tips Ampun Menjadi Alumni Pesantren Sukses di Masyarakat

Salah satu keistimewaan kitab Nadhom Alfiyah Ibnu Malik adalah keindahan bahasanya. Syair-syair dalam kitab ini tidak hanya mengajarkan kaidah-kaidah ilmu nahwu dan shorof, tetapi juga mengandung makna-makna yang mendalam dan menyentuh hati.

Syair-syair ini bisa dijadikan sebagai kata-kata mutiara, yang bisa menginspirasi dan memotivasi kita semua baik dalam belajar maupun beribadah.

Inilah Kata Kata Mutiara dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik

Berikut ini adalah kata-kata mutiara dalam kitab Nadhom Alfiyah Ibnu Malik.

فَارْفَعْ بِالضَّمِ وَانْصِبَنْ فَتْحًا وَجُرْ ۞ كَسْرًا كَذِكْرُ اللهِ عَبْدَهُ يَسُرْ
Bercita-citalah setinggi langit, dan beretikalah yang mulia, serta rendahkanlah hatimu. Insya Allah dirimu akan mendapat kemudahan serta kebahagiaan dan meninggal dengan husnul khotimah.

وَمَا يَلِي الْمُضَافَ يَأْتِى خَلَفَ ۞ عَنْهُ فِي الْاِعْرَابِ إِذَا مَا حُذِفَ
Santri itu jadi penerus bagi perjuangan para ulama di muka bumi Allah ini, dikala mereka dipanggil untuk menghadap keharibaan Allah SWT.

لاَ أَقْعُدُ الْجُبْنَ عَنِ الْهَيْجَاءِ ۞ وَلَوْ تَوَالَتْ زُمَرُ الْأَعْدَاءِ
Aku takan putus asa dalam meraih cita-cita sejati, walau cobaan datang silih berganti menghadangku. Aku tidak akan mundur karena pertempuran, walaupun menghadapi musuh yang datang silih berganti.

وَكُلُّ حَـرْفٍ مُسْتَــحِقٌّ لِلْبِنَا ۞ وَالأَصْلُ فِي الْمَبْنِيِّ أَنْ يُسَكَّنَا
Setiap individu hendaklah memiliki jiwa yang kokoh, berpegang teguh pada kebenaran. Dan pada hakikatnya keteguhan seseorang tergantung pada keistikomahan hati.

فَالنَّعْتُ تَابِعٌ مُتِمُّ مَا سَبَق ۞ بِوَسْمِهِ أَوْ وَسْمِ مَا بِهِ إعْتَلَق
Sifat seorang anak itu tergantung pada orang tua yang mendidiknya, baik melihat tingkah laku orang tua sendiri ataupun orang sekelilingnya.

وَأَلِفًا زِدْ قَبْلَهَا مُؤَكِّدَا ۞ فِعْلًا إِلَى نُوْنِ الْإِنَاثِ أُسْنِدَا
Bilamana kau mencintai seorang perempuan, sebelum kau utarakan isi hatimu. Tumbuhkanlah rasa kepercayaan pada perempuan tersebut dengan prilaku yang terpuji.

وَنَحْوُ عِنْدِي دِرْهَمٌ وَلِي وَطَرْ ۞ مُلْتَزَمٌ فِيْهِ تَقَدُّمُ الْخَبَرْ
Seorang muslim yang telah memiliki harta dan mampu melakukan perjalanannya ke makkah serta tidak terhalang oleh sesuatu, maka wajib untuk mendahulukan kewajiban hajinya.

ويُعْرَفُ التَّقْدِيْرِ بِالضَّمِيْرِ ۞ وَنَحْوُهُ كَالرَّدِّ فِي التَّصْغِيْرِ
Pada hakekatnya kaya itu tidak di ukur dari segi materi, tapi lebih dititik beratkan pada kesederhanaan dan murah hati. (Riyadul Alfiyah sadang)

وَزَكَّهُ تَزْكِيَّةً وَأَجْمَلاَ ۞ إِجْمَالَ مَنْ تَجَمَّلَ تَجَمَّلاَ
Sucikanlah hatimu, hiasilah hatimu seperti orang yang pandai menghias dirinya dengan budi pekerti yang luhur.

Demikianlah kata-kata mutiara dari kitab Nadhom Alfiyah Ibnu Malik. Semoga kita bisa mengambil hikmah, pelajaran dan mengamalkannya.

Berlangganan Update Artikel Terbaru di Telegram dan Google Berita.

Pos terkait