Mengenal Imam Abu Hanifah: Pendiri Mazhab Hanafi

Biografi dan Perjalanan Hidup Imam Abu Hanifah
Mengenal Imam Abu Hanifah Pendiri Mazhab Hanafi.

PEDIANUSANTARA.com – Imam Abu Hanifah merupakan salah satu ulama besar dalam Islam, ia dikenal sebagai pendiri mazhab Hanafi. Pada artikel ini, kami akan menguraikan tentang kisah Imam Abu Hanifah, mulai dari biografinya, kehidupan masa kecilnya, perjalanan menuntut ilmu, hingga warisan keilmuan yang beliau tinggalkan.

Bacaan Lainnya

Biografi Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah, nama lengkapnya adalah Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit bin Zufi At-Tamim. Ia dikenal sebagai pendiri dari mazhab Hanafi. Selain itu, beliau juga memiliki hubungan kekeluargaan dengan Ali bin Abi Thalib ra, yang pernah berdoa agar Allah memberkahi keturunan Tsabit. Dari keturunan Tsabit inilah lahir seorang ulama besar seperti Abu Hanifah.

Kelahiran dan Pendidikan Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah lahir di Kuffah pada tahun 80 H (699 M) di bawah pemerintahan Al-Qahalid bin Abdul Malik. Ia menghabiskan masa kecilnya di Kuffah, di mana ia mulai belajar mengaji dan menghafal al-Qur’an sejak dini. Dengan ketekunan, Abu Hanifah berhasil menjaga hafalannya dan mendalami makna setiap ayat. Salah satu guru yang membimbingnya dalam memahami al-Qur’an adalah Imam Ashim, seorang ulama terkemuka pada masa itu.

Baca Juga: Sayyidul Istigfar: Teks Arab, Latin, Terjemah Dan Keutamaanya

Selain mempelajari al-Qur’an, Imam Abu Hanifah juga aktif mendalami ilmu fiqih. Ia belajar dari beberapa sahabat Nabi seperti Anas bin Malik dan Abdullah bin Auf, serta menggali ilmu hadis. Meski berasal dari keluarga pedagang, ia hanya sempat terlibat dalam usaha perdagangan sebelum berfokus pada studi keilmuan.

Guru Imam Abu Hanifah

Abu Hanifah dikenal sangat tekun dalam mempelajari ilmu. Beliau pernah belajar fiqih kepada ulama terkemuka, Hammad bin Abu Sulaiman, selama 18 tahun. Setelah wafat gurunya, Abu Hanifah mulai mengajar di banyak majelis ilmu di Kufah. Sepuluh tahun setelah wafat gurunya, pada tahun 130 H, beliau meninggalkan Kufah menuju Makkah dan tinggal beberapa tahun di sana. Di Makkah, beliau bertemu dengan salah seorang murid Abdullah bin Abbas ra.

Wafat dan Warisan Imam Abu Hanifah

Abu Hanifah wafat pada tahun 150 H atau 767 M pada usia 70 tahun dan dimakamkan di Khizah. Pada tahun 450 H/1066 M, didirikan sebuah sekolah yang diberi nama Jami’ Abu Hanifah. Sepeninggal beliau, ajaran dan ilmunya tetap tersebar melalui murid-muridnya yang banyak, seperti Abu Yusuf, Abdullah bin Mubarak, Waki’ bin Jarrah, dan Abu Hasan Al-Syaibani. Karya-karya beliau di antaranya adalah al-Musnad, al-Makharij, dan Fiqih Akbar.

Berlangganan Update Artikel Terbaru di Telegram dan Google Berita.

Pos terkait